Ini Isi Buku Berani Jadi Taubaters! Bikin Orang Ditampar Kiri Kanan Oleh Saptuari
Pengarang | Saptuari Sugiharto |
Penerbit | DELTA SAPUTRA |
ISBN | 978-602-74378-0-7 |
Cover buku lanjutan dari Kembali Ke Titik Nol ini cukup menarik. Ilustrasi buku Berani Jadi Taubaters! adalah orang yang sedang mengadahkan tangan. Gambar tersebut mengilustrasikan seseorang yang sedang berdoa. Jika seseorang berdoa maka pastilah orang tersebut mengakui adanya Tuhan dan mengakui bahwa tidak ada yang bisa membantu untuk memberikan solusi bagi permasalahan yang ia hadapi kecuali dari Tuhan.
Apa kira-kira isi Buku Berani Jadi Taubaters! yang ditulis oleh Saptuari Sugiharto? Jika ditilik dari kata kunci Taubat dari penggalan Taubaters maka pasti dalam pikiran pembaca akan tergambar isinya tidak jauh dari topik keagamaan. Dugaan tersebut tidak salah seluruhnya. Pengarang memang berusaha untuk mengajak pembaca untuk bertaubat.
Dalam etimologi Islam, taubat pengertiannya kembali kepada Allah. Jadi pengarang mengajak pembaca untuk kembali kepada Allah. Dalam hal apa? Semua. Segala aspek kehidupan manusia di dunia ini dalam konsep ajaran Islam ujungnya adalah kembali kepada Allah. Oleh karena itu baik bisnis, bekerja dengan orang lain, menjadi kepala keluarga, berhubungan dengan masyarakat semua harus mempunyai visi kembali kepada Allah.
Tidak jarang kita melupakan tujuan dari penciptaan manusia sebagai khalifah di dunia. Malah kita lebih sering mengejar dunia dan melupakan bahwa suatu saat kita akan kembali kepada Allah. Maksud kembali kepada Allah, Tuhan Semesta Alam, tidak hanya tentang kematian. Tetapi bagaimana kita hidup sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah.
Kata taubat didahului dengan kata berani. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata berani adalah kata sifat yang menunjukkan hati yang mantap dan rasa percaya diri yang kuat saat menghadapi kesulitan. Berani Jadi Taubaters! berarti sebuah tantangan dari pengarang untuk pembaca untuk menyadari kekeliruan yang selama ini dilakukan sehingga Allah menyentil pembaca agar kembali kepada mengingat dan menjalankan aturan-aturan yang telah IA tetapkan.
Ada 8 (delapan) Bab Yang didaftarkan dalam Buku Berani Jadi Taubaters! sebagai pemantik api agar pembaca Berani Jadi Taubaters!
- Bab 1, Duh Saya Khilaf... Numpuk Dosa
- Bab 2, Rezeki Berkah, Biar Hidup Mudah, Hati Gak Gelisah
- Bab 3, Ambil Kaca Ini... Introspeksi Diri Setiap Hari!
- Bab 4, Yakin... Pasrah... Ikhlas... Sabar... Tekun
- Bab 5, Ilmu dari Broadcast-an, Tapi Sayang Kalo Gak Dibagikan
- Bab 6, Obrolan Warga Di Sosial Media
- Bab 7, Mereka Hijrah Duluan
- Bab 8, Kisah Para Taubaters
Apa saja kesalahan yang kira-kira tidak kita sadari tetapi membuat Allah menjewer dan memperingatkan? Salah satu contoh yang diambil pengarang dan dibagikan dalam buku ini dalah kisah yang bersangkutan membayar sebuah makanan dengan harga yang tidak masuk akal. Pengarang makan berbahan kambing di kedai kaki lima dan membayar makanan tersebut jauh lebih mahal dibandingkan makanan yang sama di hari lain. Porsi makanan yang dibayar mahal tersebut lazim ditemui saat berwisata ke suatu daerah. Situasi ini tentu pernah anda rasakan atau minimal pernah anda baca di linimasa media sosial fesbuk beberapa tahun yang lalu. Kesalahan ini harus segera diperbaiki jika pembaca pernah melakukannya. Alasan yang diberikan oleh pengarang agar pembaca yang membuat kesalahan ini taubat tidak hanya berlandaskan dalil dari Al-Quran dan Hadist tetapi juga dari dalil kemanusiaan.
Kesalahan yang paling tidak dirasakan tetapi cukup menampar dengan keras adalah menggunakan hutang dalam mempunyai aset. Dalam bab ini pengarang memberikan bantahan dan juga saran agar pembaca sebaiknya berusaha keras untuk menghindari berhutang dengan bank. Sepintas berhutang ke lembaga perbankan itu terlihat mudah dan bebas resiko. Akan tetapi pada kenyataannya berhutang ke lembaga perbankan tersebut akan membuat harga diri anda menjadi turun hingga ke titik yang paling rendah.
Pernah mendapatkan telpon dari debt collector lembaga kredit atau perbankan yang menyalurkan kredit saat anda telat bayar cicilan hanya satu hari? Kebetulan saya pernah saat nyicil motor. Telat satu hari saja omongannya debt collector akan membuat anda sebagai pengutang serasa orang termiskin yang tidak bisa membayar kewajibannya. Bagi yang telah satu bulan atau malah nunggak cicilan sampai 6 bulan, hidup tentu lebih tidak tenang.
Pengarang tidak hanya menyentil dan menampar pembaca yang sedang menghadapi masalah. Pengarang juga berbagi ilmu bagaimana agar bisa menyelesaikan masalah tersebut. Bab kedua buku Berani Jadi Taubaters! menjadi sumbu untuk meledakkan keberanian untuk menghadapi masalah yang dihadapi oleh pembaca. Salah satu ilmu yang dibagikan oleh pengarang bahkan berasal dari grup ekslusif pengusaha-pengusaha yang sudah bertaubat dari kesalahan-kesalahan pengusaha pada umumnya. Contoh untuk menghadapi MEA (halaman 48) ilmunya sebagai berikut
- Miliki Value
- Hadirkan Innovation
- Mencari Cost Leadership
- Ciptakan Customer Intimacy
- Cari Competitive Advantage
Selain ilmu diatas, pembaca juga akan dibagikan ilmu untuk membuat sebuah usaha yang sesuai syariah. Seperti saat meminjam modal usaha kepada orang terdekat. Akad apa yang akan dipakai dengan orang yang diajak bekerja sama. Akad Hutang atau Akad Kerjasama? Mayoritas dari kita, pembaca, saat memulai usaha meminjam modal usaha dari orang-orang terdekat. Sebagai seorang muslim kita harus mengerti bagaimana sistem yang akan berjalan. Kebanyakan orang kita, menurut pengarang, mau memberikan modal usaha tetapi dengan syarat yang mengarah kepada akad ribawi.
Apa itu akad ribawi?
Yaitu saat pemberi modal menetapkan besaran kelebihan pengembalian modal atas keikutsertaan berupa bantuan finansial yang digunakan untuk usaha tadi. Tetapi saat yang menjalankan usaha ternyata mengalami kerugian, modal yang telah digunakan agar dapat dikembalikan secara utuh. Cara menghindari akad riba ini adalah dengan akad kerjasama. Detailnya untuk akad kerjasama secara rinci dijelaskan di halaman 62, Buku Berani Jadi Taubaters!
Apakah cara kerjasama ini akan menguntungkan? Pengarang tidak hanya berteori saat menuliskan buku Berani Jadi Taubaters! Pengarang juga memberikan contoh baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman rekan beliau saat berbagi kepada pembaca buku ini.